Pengenalan Penyakit Kecemasan Dan Depresi Tidak Bisa Disepelekan
Kecemasan adalah salah satu tanda awal anda mengalami depresi. Cemas adalah sesuatu yang umum dan wajar. Tapi kecemasan yang berlebih dan terlalu sering bisa menjadi tidak baik dan bisa menjadi penyakit yang menuju depresi. Jadi saat anda merasa cemas yang anda rasakan sudah mulai tidak beraturan dan sudah tidak beres. Segeralah berperiksa pada psikolog atau psikiater. Agar mendapatkan penanganan segera.
Pengenalan Penyakit Kecemasan Dan Depresi Tidak Bisa Disepelekan
Penyakit kecemasan yang dibiarkan dan disepelekan dapat menuju pada depresi. Sehingga ini akan menjadi buruk. Sehingga sekarang orang-orang perlu menambah ilmu mengetahui depresi. Saat anda mengalami depresi, jangan malu. Mungkin di Indonesia masih banyak yang memandang depresi itu adalah gila. Sehingga saat seseorang mengalami depresi, mereka enggan memeriksakan pada dokter atau ahlinya. Karena taku di cap gila.
Penting untuk diketahui bahwa depresi itu bukan gila. Tapi penyakit, yang harus segera disembuhkan. Penyakit yang menyerang mental. Layaknya orang demam, cacar air. Contohnya cacar air, itu terserang pada kulit. Sehingga saat anda terserang cacar air, otomatis anda akan ke dokter kulit. Jika anda tidak tahu apa itu cacar air, dan tidak ke dokter, dan anda hanya menyepelekannya dan anda malah melakukan tindakan yang lebih membahayakan penyembuhannya. Seperti di garuk-garuk sampai pecah. Maka ini akan memperburuk keadaan. Seperti itulah depresi. Tapi bedanya depresi menyerang mental sehingga tidak dapat dilihat atau dinilai dengan kasat mata.
Sehingga ini hanya bisa dirasakan oleh orang yang bersangkutan. Sehingga saat anda mulai merasa depresi, segeralah berobat pada ahlinya. Karena jika dibiarkan ya itu, kalian bisa memperburuk keadaan. Sekarang sudah banyak kok psikiater psikolog dan makin diterima di masyarakat. Dan bahkan anak muda pun banyak mengalami depresi. Apalagi dalam masa pertumbuhan. Saat masa seseorang mencari jati diri. Ini adalah saat yang rawan untuk seseorang mengalami depresi. Dan pada umur 40 sampai 65 tahun, ini adalah saat yang rawan bagi perempuan mengalami depresi sedang sampai dengan depresi tingkat tinggi.