
Sahabat Sejati Tidak Harus Berkomunikasi Setiap Saat
Suatu persahabatan yang awet dan berkualitas itu, biasanya bukan dilihat dari seberapa deketnya mereka, seberapa seringnya mereka bertemu atau kontakan. Seberapa banyak kesamaan antara mereka. Kita bisa lihat, ada banyak sekali contoh dimana persahabatan yang awet biasanya, mereka yang memiliki banyak perbedaan. Mereka yang masing-masing memiliki kesibukan. Jarang bertemu, jarang komunikasi. Tapi sekali komunikasi bisa lupa waktu. Dan meskipun sudah lama tidak bertemu atau berkomunikas, saat bertemu tidak akan ada perubahan, seperti canggung dan lainnya. Mereka akan terus hangat. Karena yang mengikat mereka sudah ikatan batin.
Sahabat Sejati Tidak Harus Berkomunikasi Setiap Saat
Dan sahabat seperti ini yang sulit ditemukan. Banyak orang berpikir kalau sahabatan harus berkomunikasi setiap saat. Dimana harus deket terus. Minimal sebulan ketemu. Atau apa pun yang terjadi dalam hidupnya harus di ketahui oleh sahabatnya. Makna sahabat tidak hanya sesempit itu. Makna sahabat yang sesungguhnya adalah, mau dimanapun kalian berada, mau terpisah kota, pulau bahkan benua sekalipun. Itu tidak akan menjadi alasan hubungan kalian renggang. Walaupun sudah jarang berkomunikasi, karena masing-masing sudah dengan kesibukannya masing-masing.
Tapi tetap ada menyediakan waktu satu atau dua kali saling berkomunikasi tanya kabar. Tapi itu sudah sangat bermakna. Dan saat berkomunikasi lagi, tetap rasanya sama-sama hangat, tidak kaku atau canggung. Sahabat akan selalu menyuport sahabatnya. Akan selalu mendukung sahabatnya, dan akan mendorong sahabatnya menjadi lebih baik. Bukan hanya sekedar bersenang-senang bareng. Tapi juga akan sama-sama menjadi lebih baik. Dan tidak akan menjatuhkan atau menjelek-jelekan sahabatnya di belakang.
Mau seburuk apapun sahabatnya, mau se bandel, mau se liar apa pun. Dia akan tetap membanggakan sahabatnya. Itulah sahabat yang sebenarnya. Dan pun kalau dia sudah tahu sahabatnya ini mulai keluar jalur, dia bukan akan membiarkan atau ikut nyemplung melakukan hal yang salah. Tapi dia akan berusaha mengingatkan sahabatnya, menegornya. Baik dengan cara halus atau kasar sekalipun. Dan tidak ada iri-iri hati. Atau cemburu karena dia sudah memiliki teman baru dan lainnya.